Rabu, 30 April 2014

Penderita Kista yang Terasingkan

Manusia dan Penderitaan


A.   Penderitaan
Penderitaan memang kata yang sangat berat. Tetapi jika kita lihat hal positifnya jadi lebih ringan. Kita semua pasti tahu apa itu penderitaan? Penderitaan ini dari bahasa sansekerta yang artinya penahan. Penderitaan berasal dari kata derita. Derita artinya menanggung atau merasakan susuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat lahir atau batin atau lahir batin. Penderitaan bertingkat-tingkat ada yang berat ada yang ringan, namun peranan individu juga menentukan barat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.  Menurut saya penderitaan itu bisa dikatakan satu kata yaiutu ujian. Ya, dikatakan ujian karena dalam ujian pastinya meningkatkan kualitas yang ada. Seperti ujian itulah, ujian ada karena agar kita dapat bersikap dewasa dalam menjalani hidup.

B.        Siksaan
Mulanya berawal dari siksaan maka akan terjadi penderitaan. Siksaan ini diartikan siksaan badan atau jasmani atau juga bisa dikatakan siksaan jiwa atau rohani. Yang maha kuasa tidak akan menyiksa seseorang terkecuali dosa-dosanya sendiri yang akan menyiksanya. Janganlah kita menjadi orang yang dengki, iri hati, memfitnah atau sebagainyanya Karena hal tersebut merupakan ancaman untuk diri kita.
Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Mungkin kisah ini sesuai dengan yang dialami seorang penderita kusta di Rembang, Jawa Tengah. Setelah jari tangan dan kakinya putus, kini dia harus berjuang sendirian karena keluarga mengasingkannya. Pria tersebut bernama Imam rosyidi (56) warga Desa Pacing, Kecamatan Sedan, Rembang.
Dia kini tinggal seorang diri di sebuah gubuk kawasan hutan kebun jati yang agak jauh dari pemukiman penduduk. Nahasnya, tempat yang didiami milik orang lain. Dia menumpang di sebidang tanah milik seorang warga yang merasa simpati melihat penderitaan Imam yang tetap semangat menjalani hidup.

C.   Kekalutan Mental
Demi menyambung hidup, Imam mengisi waktu dengan membuat alat-alat pertanian. Hanya itu yang bisa dia lakukan, karena untuk berjalan kaki saja susah. Untuk menghilangkan rasa sakit akibat penyakit menahun yang diderita, Imam harus meminum obat puyer. Bahkan dalam sehari, pria ini bisa menghabiskan lima bungkus.
Perlakuan warga sekitarpun beragam, banyak yang mengucilkan tapi ada pula yang mencurahkan perhatian dengan memberi bantuan makanan. Hidup di bawah belas kasihan orang lain, membuat Imam selalu berusaha agar tidak membebani mereka. Meski kecil, dia ingin keberadaannya memberikan manfaat untuk sesama hingga maut datang menjemput.

D.   Penderitaan dan Perjuangan
Imam sudah lebih dari 20 tahun menderita penyakit kusta. Keterlambatan penanganan, mengakibatkan jari tangan dan kaki nyaris hilang. Semua karena dipicu kondisi ekonomi yang pas-pasan. Sang istri yang seharusnya menjadi pendamping setia, memilih untuk berpisah dan meninggalkannya. Sedangkan kedua anaknya sudah tidak pernah datang lagi untuk menengok datang kerumah. segala penyakit pasti bisa menimpa siapa saja tanpa terkecuali. Sebagai anggota keluarga khususnya serta tetangga atau penduduk setempat, sangatlah tidak layak untuk mengasingkan orang yang sedang jatuh sakit. Justru seharusnya kita memperdulikannya.

E.   Penderitaan, Media Masa dan Seniman
Pada era modern ini penderitaan sudah lebih sering ditemukan. Semakin berkembangannya teknologi semakin pula banyak manusia yang merasakan penderitaan. Penyakit seorang pria ini sangatlah berat, selain dirinya merasa sakit pada badannya hati beliau juga mengalami kesakitan karena diacuhkan oleh keluarga sendiri. Segala macam penderitaan sekarang sudah bisa disebarluaskan diberbagai media social sama seperti halnya cara pengobatan penyakit kista ini namun tidak bisa dipungkiri seiring berjalannya waktu biaya semakin besar.


F.    Penderitaan dan Sebab-Sebabnya

Penyakit kista bisa disembuhkan bila belum terlalu akut lain halnya dengan Imam Rosyidi yang jari tangan dan kakinya hamper putus. Karena keterbatasan biaya sehingga membuat beliau membiarkan menahan rasa sakitnya. Penyakit ringan namun lama-kelamaan menggerogoti organ tubuh lainnya sehingga membuat beliau lemah tak berdaya.

G.  Pengaruh Penderitaan
Suatu penderitaan yang terjadi pada manusia dapat menimbulkan pengaruhnya, baik sikap positif atau negative. Sikap positif yang terjadi pada Imam ini adalah tidak mengena kata menyerah dibuktikan dalam hal ia tetap membuat karya yang kreatif. Beliau tidak membatasi dirinya, tetap ingin hidup penuh dengan berkah dan manfaat meskipun banyak yang mengejek dan bersikap kasa kepadanya. Namu dalam hal negative, beliau bisa jadi manusia yang tertutup, lebih banyak diam dan tidak menceritakan hidupnya kepada siapapun. Ditambah lagi sosok keluarga yang seharusnya hadir memberikan semangat untuk tetap berjuang kini sudah tidak ada lagi disamping beliau.

Sumber :

http://ocw.gunadarma.ac.id/course/psychology/study-program-of-psychology-s1/ilmu-budaya-dasar/manusia-dan-penderitaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar