Manusia dan
Penderitaan
A.
Penderitaan
Penderitaan
memang kata yang sangat berat. Tetapi jika kita lihat hal positifnya jadi lebih
ringan. Kita semua pasti tahu apa itu penderitaan? Penderitaan ini dari bahasa
sansekerta yang artinya penahan. Penderitaan berasal dari kata derita. Derita
artinya menanggung atau merasakan susuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan
dapat lahir atau batin atau lahir batin. Penderitaan bertingkat-tingkat ada
yang berat ada yang ringan, namun peranan individu juga menentukan barat
tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh
seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu
penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang atau sebagai langkah
awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan. Menurut saya penderitaan itu bisa dikatakan
satu kata yaiutu ujian. Ya, dikatakan ujian karena dalam ujian pastinya
meningkatkan kualitas yang ada. Seperti ujian itulah, ujian ada karena agar
kita dapat bersikap dewasa dalam menjalani hidup.
B.
Siksaan
Mulanya berawal
dari siksaan maka akan terjadi penderitaan. Siksaan ini diartikan siksaan badan
atau jasmani atau juga bisa dikatakan siksaan jiwa atau rohani. Yang maha kuasa
tidak akan menyiksa seseorang terkecuali dosa-dosanya sendiri yang akan
menyiksanya. Janganlah kita menjadi orang yang dengki, iri hati, memfitnah atau
sebagainyanya Karena hal tersebut merupakan ancaman untuk diri kita.
Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Mungkin kisah ini sesuai
dengan yang dialami seorang penderita kusta di Rembang, Jawa Tengah. Setelah
jari tangan dan kakinya putus, kini dia harus berjuang sendirian karena
keluarga mengasingkannya. Pria tersebut bernama Imam rosyidi (56) warga Desa
Pacing, Kecamatan Sedan, Rembang.
Dia kini tinggal seorang diri di sebuah gubuk kawasan hutan
kebun jati yang agak jauh dari pemukiman penduduk. Nahasnya, tempat yang
didiami milik orang lain. Dia menumpang di sebidang tanah milik seorang warga
yang merasa simpati melihat penderitaan Imam yang tetap semangat menjalani
hidup.
C.
Kekalutan
Mental
Demi menyambung hidup, Imam mengisi waktu dengan membuat
alat-alat pertanian. Hanya itu yang bisa dia lakukan, karena untuk berjalan
kaki saja susah. Untuk menghilangkan rasa sakit akibat penyakit menahun yang
diderita, Imam harus meminum obat puyer. Bahkan dalam sehari, pria ini bisa
menghabiskan lima bungkus.
Perlakuan warga sekitarpun beragam, banyak yang mengucilkan
tapi ada pula yang mencurahkan perhatian dengan memberi bantuan makanan. Hidup
di bawah belas kasihan orang lain, membuat Imam selalu berusaha agar tidak
membebani mereka. Meski kecil, dia ingin keberadaannya memberikan manfaat untuk
sesama hingga maut datang menjemput.
D.
Penderitaan
dan Perjuangan
Imam sudah lebih dari 20 tahun menderita penyakit kusta.
Keterlambatan penanganan, mengakibatkan jari tangan dan kaki nyaris hilang.
Semua karena dipicu kondisi ekonomi yang pas-pasan. Sang istri yang seharusnya
menjadi pendamping setia, memilih untuk berpisah dan meninggalkannya. Sedangkan
kedua anaknya sudah tidak pernah datang lagi untuk menengok datang kerumah.
segala penyakit pasti bisa menimpa siapa saja tanpa terkecuali. Sebagai anggota
keluarga khususnya serta tetangga atau penduduk setempat, sangatlah tidak layak
untuk mengasingkan orang yang sedang jatuh sakit. Justru seharusnya kita
memperdulikannya.
E.
Penderitaan,
Media Masa dan Seniman
Pada era modern ini
penderitaan sudah lebih sering ditemukan. Semakin berkembangannya teknologi
semakin pula banyak manusia yang merasakan penderitaan. Penyakit seorang pria ini
sangatlah berat, selain dirinya merasa sakit pada badannya hati beliau juga
mengalami kesakitan karena diacuhkan oleh keluarga sendiri. Segala macam
penderitaan sekarang sudah bisa disebarluaskan diberbagai media social sama
seperti halnya cara pengobatan penyakit kista ini namun tidak bisa dipungkiri
seiring berjalannya waktu biaya semakin besar.
F.
Penderitaan
dan Sebab-Sebabnya
Penyakit kista bisa
disembuhkan bila belum terlalu akut lain halnya dengan Imam Rosyidi yang jari
tangan dan kakinya hamper putus. Karena keterbatasan biaya sehingga membuat
beliau membiarkan menahan rasa sakitnya. Penyakit ringan namun lama-kelamaan
menggerogoti organ tubuh lainnya sehingga membuat beliau lemah tak berdaya.
G. Pengaruh Penderitaan
Suatu penderitaan yang terjadi pada manusia dapat
menimbulkan pengaruhnya, baik sikap positif atau negative. Sikap positif yang
terjadi pada Imam ini adalah tidak mengena kata menyerah dibuktikan dalam hal
ia tetap membuat karya yang kreatif. Beliau tidak membatasi dirinya, tetap
ingin hidup penuh dengan berkah dan manfaat meskipun banyak yang mengejek dan
bersikap kasa kepadanya. Namu dalam hal negative, beliau bisa jadi manusia yang
tertutup, lebih banyak diam dan tidak menceritakan hidupnya kepada siapapun. Ditambah
lagi sosok keluarga yang seharusnya hadir memberikan semangat untuk tetap
berjuang kini sudah tidak ada lagi disamping beliau.
Sumber :
http://ocw.gunadarma.ac.id/course/psychology/study-program-of-psychology-s1/ilmu-budaya-dasar/manusia-dan-penderitaan