Senin, 14 Oktober 2013

22 persen pengguna narkoba adalah pelajar


           Sindonews.com - Sebanyak 22 persen pengguna narkoba di Indonesia berasal dari kalangan pelajar. Jumlah tersebut menempati urutan kedua terbanyak setelah pekerja yang menggunakan narkoba.

Hal tersebut diungkapkan Deputi Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) Yeppi Manafe saat acara Diseminasi Informasi dalam rangka P4GN Bagi Kalangan Pelajar di Auditorium Radio Republik Indonesia (RRI) Kota Semarang.

Menurut dia, pelajar menempati urutan kedua pengguna terbesar narkoba setelah pekerja yang berjumlah 70 persen.

“22 persen pelajar serta sisanya dari kalangan lain. Namun setelah kami melakukan penelitian kembali, ternyata dari 70 persen pengguna di kalangan pekerja tersebut merupakan pemakai lanjutan, artinya sejak menjadi pelajar mereka sudah menggunakan narkoba,” kata dia kepada KORAN SINDO, disela acara, di Semarang, Rabu (21/8/2013).

Tingginya penggunaan narkoba di kalangan pelajar disebabkan faktor dari dalam dan dari luar. Biasanya, anak-anak remaja seringkali menggunakan narkoba sebagai bentuk pelarian dari berbagai masalah.

Selain itu, faktor dari luar juga sangat berpengaruh. Banyak anak-anak yang terjebak kedalam pergaulan bebas yang salah. Mereka menjadikan narkoba sebagai bagian dari salah satu lifestyle atau gaya hidup sehari-hari.

“Ini yang salah, harus segera disikapi secara bersama-sama. Memang kita tidak bisa menghapus narkoba secara total, yang bisa kita lakukan adalah mencegah pertumbuhannya, peran serta masyarakat untuk mencegah hal ini sangat diperlukan,” imbuhnya.

Yeppy juga berharap adanya kerjasama yang baik, antar pemerintah, Pemda dan masyarakat untuk mencegah penyalahgunaan narkoba. Pemda diharapkan ikut berpartisipasi aktif menyediakan fasilitas rehabilitasi untuk menampung para pecandu narkoba.

Selain itu, masyarakat juga diminta berperan aktif dalam upaya tersebut dengan menjadi agen informan yang baik. “Jangan takut melapor jika ada saudara, keluarga, atau bahkan pernah melihat adanya transaksi narkoba disekitar anda, kami tidak akan mengenakan hukuman atau sanksi apapun, jika ia pengguna, maka akan kami rehabilitasi secara gratis,” pungkasnya.

Sementara itu, kasus pengguna narkoba di Jawa Tengah juga cukup tinggi. Hingga tahun ini, sebanyak 493 ribu lebih masyarakat di Jateng yang positif menggunakan narkoba. “Kasus narkoba di Jateng memang memprihatinkan, tahun 2008 prevalansinya berjumlah 2,11 persen penggunanya, ini melebihi prevalensi nasional yang hanya 1,9 persen,” ujar Kepala BNNP Jateng, Kombes Pol Sutarmono.

Sumber:  http://nasional.sindonews.com/read/2013/08/21/15/773842/22-persen-pengguna-narkoba-adalah-pelajar


Opini: Orang tua harus waspada dan mengawasi anak-anaknya, karena sudah ribuan pelajar tercatat sebagai pengguna narkoba. Narkoba merupakan ancaman serius bagi generasi muda Indonesia. Jika tidak segera dicarikan solusinya, maka generasi mendatang tidak bisa menjadi harapan orang tua dan bangsa.

Saya berharap, instansi terkait dalam pemberantasan narkoba selalu berupaya secepat mungkin, untuk meminimalisir meluasnya peredaran narkoba di kalangan pelajar dan generasi muda. Sementar itu, pengedarnya harus dijerat dengan hukuman yang berat, agar membuat jera pelaku maupun orang lain untuk ikut mengedarkan barang haram tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar